Baca kisah sukses para Usahawan Belut yang sukses berkat membudidaya belut DISINI
Selamat datang para visitor seantero jagad ! Menjelang sore hari saya luangkan waktuuntuk posting baru di Blogsite baru saya ini. Walaupun masih baru, alangkah senangnya saya apabila menginspirasi sobat visitor semua.
Pada posting pertama, saya akan berbagu pengalaman kepada sobat visitor tentang cara Membudidayakan Belut.
Langsung saja kita meluncur ke topiknya...
Beternak Belut di Tong
Teknik beternak belut di tong ini banyak dipilih karena sangat menguntungkan. Anda bisa menghemat uang anda karena anda bisa menemukan tong dengan mudah dan harganya relative lebih murah dibandingkan jika kita membuat kolam semen untuk beternak belut. Cara beternak belut ini tidak terlalu sulit baik anda yang menggunakan drum maupun anda yang menggunakan kolam. Anda hanya harus membaca beberapa tips berikut agar anda semakin bisa mengelola peternakan belut anda dengan baik. Sebenarnya teknik yang digunakan antara memelihara belut di drum dan di kolam adalah salam. Yang berbeda adalah tempatnya saja. Anda harus mengetahui bahwa belut akan mudah untuk berkembang jika tempatnya cocok. Oleh karena itu tempat untuk mengembangkan belut haruslah menjadi prioritas yang pertama dan utama. Ada banyak jenis tong yang bisa kita temukan dan media yang digunakan haruslah yang baik seperti lumpur kering, pupuk TSP, jerami padi, kompos, dan mikroorganisme. Lalu bagaimana cara mengatur kolam drum anda tersebut?
Cara Atur Media dalam Kolam Drum
Ada banyak ragam jenis belut salah satu yang paling digemari oleh banyak orang adalah belut parung. Belut ini mendapatkan permintaan yang jumlahnya sangat besar dari pasaran. Oleh karena itu tidak mengherankan jika banyak orang kemudian mencoba mengembangkan belut ini dibandingkan jenis belut yang lain. Bagaimana cara memelihara dan mengatur drum untuk tempat tinggal dan berkembang biak belut tersebut. Berikut ini adalah beberapa tipsnya:
- Pertama, anda harus melapisi bagian bawah kolam dengan jerami setebal 50cm saja.
- Kedua, setelah jerami anda sebaiknya menyiramkan 1 liter mikroorganisme stater
- Ketiga, anda bisa melanjutkan dengan kompos setinggi 5 cm.
- Keempat, bagian paling atas adalah lumpur kering setinggi 25 cm yang bisa dicampur dengan pupuk TSP kurang lebih 5 kg.
Pakan Belut dalam Drum
Kita akan berhasil dalam mengembangkan belut ini jika dari awal proses pembenihan sampai dengan proses pembesaran, belut ini banyak yang hidup. Anda harus tahu apa yang membuat belut mati mendadak. Pakan juga harus diperhatikan. Jika pakan tersedia dalam jumlah cukup maka belut tidak akan memakan satu sama lain. Pakan untuk belut yang baik adalah ikan segar seperti ikan cetol, ikan impun, cacing tanah, bekicot, bibit ikan mas dan belatung. Anda sebaiknya memberi makan minimal sehari satu kali pada sore hari. Anda juga bisa menambah nafsu makan belut dengan menambahkan temulawak dan air. Masukkan ramuan tersebut di kolam pembesaran atau di tempat persembunyian belut. Banyak pelet ikan yang dijual dan dapat digunakan untuk memacu pertumbuhan dai belut-belut tersebut. Anda bisa menggunakan pelet sebagai makanan selingan agar belut tidak bosan dengan makanan itu-itu saja. Pelet diberikan 3 kali seminggu dan dosisnya harus diatur. Anda bisa langsung menaburkan di area drum. Perbandingan antara pelet dan bibit adalah 5%. Jadi jika anda punya bibit ikan 40kg maka pelet yang anda gunakan adalah 2 kg saja. Anda harus tahu bagaimana mengembangkan benih belut secara baik dan benar.
Cukup sekian posting pertama dari saya, semoga terinspirasi. Jangan lupa tinggalkan jejak di komentar. Terima kasih.